Kode Etik Membangun Sebuah Kongsi Bisnis

Strategi Efektif Mempromosikan Makanan
November 3, 2014
Gaya Kepemimpinan Seorang Entrepreneur
November 5, 2014

konten

Apakah Anda sering mendengar istilah kongsi bisnis? Kata kongsi berasal dari bahasa Cina. Ada dua istilah yang berhubungan dengan kongsi, yaitu kongsi-lang atau mitra bisnis dan kong-kali-kong yang artinya mirip dengan aliansi. Merujuk kata tersebut, kongsi bisnis adalah kerja sama dua orang atau lebih untuk bekerja sama membangun bisnis yang disepakati bersama. Namun berkongsi bukan sekadar percaya dan sepakat untuk membangun sebuah bisnis. Ada aturan yang harus ditaati sebelum bisnis tersebut berjalan dan tumbuh menjadi besar.
Banyak kisah sukses dalam kongsi bisnis. Tapi banyak juga kisah pahitnya. Tak hanya gagal dalam menjalankan bisnis, tapi juga hilang segalanya, dari modal usaha sampai persahabatan atau persaudaraan. Banyak contoh dari zaman dulu sampai sekarang, yang berskala kecil hingga perkongsian skala besar. Misalnya Rumah Makan Sederhana yang dibangun oleh dua sahabat, ternyata harus berakhir di meja hijau. Pada skala besar, Grup Lippo terlibat perseteruan dengan Grup Astro yang menjadi kongsi bisnisnya.

Untung rugi berkongsi
Dalam kongsi bisnis, ada beragam manfaat yang bisa dipetik. tapi tak sedikit juga sisi negatif yang mengancam. Kelebihan utama dari kongsi bisnis adalah modal usaha bisa relatif besar. Misalnya Anda memiliki modal usaha Rp 200 juta. Bila ada empat teman yang memiliki modal sama dan mau bergabung, maka modal usaha menjadi Rp 1 miliar.

Selain modal lebih besar karena ditanggung bersama, kerja sama ini juga membuat risiko lebih kecil, karena ditanggung bersama juga. Selain modal lebih kuat, manajemen bisa diatur lebih profesional. Kongsi bisnis juga memiliki beberapa kekurangan. Keputusan yang dibuat bisa jadi lebih lama. Padahal bisnis kadang memerlukan keputusan cepat.

Banyaknya pemikiran atau pendapat yang mungkin berbeda membuat keputusan tertunda-tunda. Belum lagi bisa salah satu pihak tidak ditempat tapi ingin ikut membuat keputusan. Birokrasi memang jadi lebih panjang dan rumit, tidak sesimpel menjalankan usaha sendiri.

Kode etik berkongsi
1. Anda bisa berkongsi dengan siapa saja, tak ada ketentuan apakah dia teman, saudara, atau orang yang baru dikenal. Yang penting Anda cukup mengenalnya.
2. Pastikan calon mitra Anda bisa diajak berkomunikasi, karena Anda akan banyak berdikusi dengannya.
3. Gunakan intuisi untuk ‘merasakan’ apakah dia cocok atau tidak dengan Anda. Tapi jangan lupa telusuri track record-nya, apakah dia pantas diajak berkongsi atau tidak.
4. Tidak ada aturan jumlah orang yang boleh terlibat dalam kongsi. Tapi usahakan jangan terlalu banyak, idealnya 2-5 orang.
5. Berusahalah untuk transparan sejak awal, setiap orang sebaiknya menjelaskan latar belakang dan kemampuan masing-masing.
6. Setiap orang harus berkomitmen terhadap tugas-tugas dan kewajiban yang sudah disepakati dalam perjanjian. (Dari berbagai sumber)

Comments are closed.