[Sharing] Bagaimana Karyawan Membangun Bisnis Kecil Menjadi Raksasa

Solusi Cara Menjalankan Bisnis
April 7, 2017
Memulai Bisnis Digital di Awal Tahun 2018
January 8, 2018

What a Wonderful Day!

Ah.. beberapa hari ini hujan mulai terus menemani aktifitas kita, khususnya diwaktu siang hingga malam hari.

Tapi hujan ini membawa saya teringat perbincangan seru dengan salah satu klien disebuah café dibilangan Jakarta selatan.

Dia adalah salah seorang direktur di sebuah perusahaan swasta yang ngebet ingin bisnis.

Apa bisnis saya bisa berkembang kalau saya masih bekerja seperti ini?

Well, Banyak pengusaha yang memberi nasehat untuk focus dalam mengembangkan bisnis. Hal ini mengindikasikan bahwa bisnis akan sulit berkembang bila pemiliknya masih berstatus karyawan.

Bisa Bro! bisnis masih bisa berkembang walaupun ente masih sibuk kerja. Tapi, kalau ente ingin berkembang lebih cepat, lebih besar, dan lebih menggurita, ya harus bersiap focus disini!

Seorang karyawan bisa mulai merintis dan mengembangkan bisnisnya hingga pada titik tertentu, ketika penghasilan dari bisnis sudah menjanjikan dan relatif stabil, karyawan tersebut bisa resign dan focus membuat perusahaannya jauh lebih cepat berkembang.

Setidaknya ada beberapa langkah bagaimana memulai, mengembangkan, dan menyiapkan bisnis agar kita bisa ‘pindah’ lebih mulus dari dunia kerja ke dunia entrepreneur:

1. Pilih bisnis berdasarkan kebutuhan yang ditemukan dari lingkungan sekitar

Poin dasar dari perkembangan suatu bisnis adalah jenis bisnis itu sendiri. Di thread sebelumnya saya lebih menekankan untuk membuat bisnis berdasarkan minat dan bakat, tetapi khusus untuk karyawan, ada tambahan poin penting: bisnislah sesuai kebutuhan yang terlihat didepan mata.

Contoh: dikantor agan sangat banyak kolega dan atasan yang rutin keluar kota, agan sangat bisa buka travel agen penjualan tiket dan reservasi hotel. Tinggal beli franchisenya, agan sudah bisa cetak tiket sendiri. Konsumen sudah jelas, rutin pula.

Contoh lain: dikantor agan sangat banyak pasangan muda, agan sangat bisa buka toko perlengkapan bayi. Margin lumayan, pembeli awal sudah ada dan relatif rutin.

Contoh lain: perlengkapan IT kantor sudah banyak yang tua dan tidak termaintenance dengan baik. Agan sangat bisa buka bisnis computer dan maintenance.

 

2. Mulai pemasaran dari orang terdekat

Salah satu keuntungan agan memulai bisnis saat masih bekerja adalah LINK yang relatif lebih bagus karena agan dikelilingi oleh target pasar potensial yang punya Daya Beli. Agan juga bisa akses informasi-informasi penting perusahaan yang bisa agan jadikan potensi bisnis.

Tapi, saat memulai suatu bisnis dan menawarkannya ke orang-orang terdekat, pastikan agan Terlihat SERIUS, tidak terlihat main-main dan hanya coba-coba karena itu akan menurunkan tingkat kepercayaan terhadap agan. Pastikan produk/jasa agan berkualitas.

Mulailah dengan menawarkan langsung, lewat media social, atau brosur. Setelah teman terdekat sudah ‘tergarap’, bergeser ke channel lain seperti: koperasi karyawan, kantin, koperasi kantor sebelah, promo ke semua friend di semua media social,dll. Harusnya, dengan konsumen orang-orang di sekeliling agan, bisnis bisa mulai berkembang dan menutup biaya operasional awal.

 

3. Cari karyawan, cari partner

Ketika agan sudah dapet pasar awal dan bisnis mulai sedikit berjalan, carilah karyawan. Tujuan utama mengangkat seorang karyawan adalah agar operasional teknis bisnis bisa dihandle sehingga agan lebih berpikir untuk mengembangkan pasar.

Karyawan awal yg biasa di hire adalah seorang admin. Admin ini bisa melayani pesanan konsumen, menjawab pertanyaan konsumen, menyiapkan dan mengemas barang, menjaga toko, mencatat transaksi harian, menjalankan marketing online, dll.

Terus gajinya gimana gan??

Jangan berpikir kalau karyawan adalah beban, justru mindset-nya harus dibalik, ketika agan angkat seorang karyawan, harusnya penjualan akan meningkat karena sekarang ada orang yg lebih fokus untuk ngurus teknis bisnis agan dan agan bisa fokus ngembangin pasar.

Lalu untuk beberapa jenis usaha seperti jasa, agrobisnis, atau semua usaha yang membutuhkan skill tinggi, carilah seorang partner untuk ikut mengembangkan bisnis yang agan jalani. Contoh, agan buka usaha training bahasa inggris untuk karyawan. Sebaiknya agan cari partner yang terpercaya yang bisa menjalankan bisnis agan dengan baik. Partner beda dengan karyawan. Partner tidak digaji tetap, tetapi ia mendapat bagian saham.

 

4. Jangan Takut untuk Investasi

Seiring dengan berkembangnya bisnis, atau bahkan saat bisnis yang baru agan mulai kok terlihat sangat lambat perkembangannya? Mungkin sudah saatnya agan perlu “Investasi” tambahan. Investasi yang saya maksud adalah sejumlah dana yang dikeluarkan untuk mengembangkan bisnis.

Mengangkat karyawan baru adalah investasi, membuat website adalah investasi, mengikuti berbagai training dan seminar adalah investasi, menyewa kios atau kantor adalah investasi, atau bahkan membayar seorang konsultan pun adalah investasi.

Jangan takut untuk mengeluarkan dana lebih ketika itu memang diperlukan, karena kalau agan tidak mau ‘berkorban’ lebih, perkembangan bisnis pun akan terhambat.

5. Buat standarisasi

Karyawan sudah ada, kios/kantor sudah ada, pasar sudah mulai terbentuk, perkembangan sudah mulai terlihat, nah inilah saatnya agan membuat standarisasi agar semua kualitas produk, kualitas pelayanan, dan proses bisnis secara keseluruhan bisa dikontrol dengan baik.

6. Prepare your new LIFE!

So? Apalagi yang agan tunggu? Omset dan profit bisnis agan mungkin sudah melebihi gaji agan dikantor, jangan takut untuk resign.

Tapi, kapan waktu yang tepat untuk resign? Beberapa indicator dibawah ini mungkin bisa jadi pertimbangan:

o Ketika penjualan memperlihatkan perkembangan minimal 10% selama 3 bulan berturut-turut

o Ketika biaya tetap relatif stabil selama 6 bulan berturut-turut

o Ketika staff marketing bisa melakukan minimal 60% dari total penjualan

o Ketika konsumen baru bertambah minimal 10% selama 3 bulan berturut-
turut

o Ketika agan sudah memiliki minimal 100 konsumen tetap (atau 10 konsumen tetap untuk bidang BtoB) yang rutin melakukan transaksi per bulan

o Ketika tingkat turn over (keluar masuk) karyawan rendah dalam 6 bulan terakhir, lebih bagus kalau tidak ada personil yang keluar dalam 6 bulan terakhir.

o Ketika profit (keuntungan bersih) minimal sudah menyamai benefit (gaji dan tunjangan) yang agan terima di kantor selama 3 bulan berturut-turut
Sebenarnya tidak harus semua indicator diatas dipenuhi, tapi poin-poin tersebut bisa jadi bahan pertimbangan.

Hujan mulai reda, diskusi seru ini pun sepertinya sudah mencapai ujung. Klien saya pamit diri, kami berjabat tangan erat. Saling mendoakan.

Prepare your new LIFE!

Comments are closed.